Bermula dari hobi atau keseukaan sajak membuat bubur pedas dikeringkan dan dimasukan ke dalam toples.dan terpikirkan untuk menjualnya dengan cari dikantongi menggunakan plastik es, dan di jajakkan dari rumah kerumah. Itu han sebagai kerja sampingan , karna ibu Fatimah menjadi karyawan disalah satu rumah makan seafood di siantan, kecamatan Pontianak selatan. Melihat peluang dan minat masyarakat terhadap bubur pedas banyak makan ibu Fatimah berinisiatif untuk membuat usaha. Ibu Fatimah pun mengikuti berbagai macam pelatihan, sehingga ditawarkan incubator bisnis oleh pihak Bank Indonesia. Berbekal ilmu yang didapatnya selama enam bulan maka ibu Fatimah mengaplikasikannya dalam bisnis yang selama ini dia jalankan:
Jenis-jenis produk antara lain:
- Bubur pedas
- Keripik talas, pisang, sukun, dengan berbagai rasa
- Ikan asin tipis, dan teri
dengan Visi dan Misi sebagai berikut.
VISI:
Membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat
Misi:
- Melakukan ekspansi pasar melalui jaringan luar dan dalam negeri
- Tetap menjaga kualitas produk guna menjaga pelanggan
Alasan memilih bisnis ini: bahan baku lebih mudah didapat, menjaga kelestarian makanan khas daerah, dan tidak ada efek pencemaran lingkungan.
Prosepek usaha kedepan bisa lebih maju karna dilihat dari perimntaan pasar, dan menjadi khas oleh oleh Kalimantan barat khususnya kota Pontianak, sehingga tidak menutup kemungkinan bisa ekspor ke Negara tetangga, karna ibu Fatimah juga mempunyai banyak relasi diluar.
B. Latar belakang
1. Data lengkap perusahan (selebihnya terlampir)
- Nama perusahan: Fetty Crab (CV. Rezky Nova Mudah Pontianak)
- Jenis produk:
a. Bubur pedas
b. Keripik pisang, talas, sukun dengan berbagai rasa
c. Sagun telur
d. Stik reko
e. Ikan asin, ikan teri
- Model bisnis yang diterapkan itu adalah Home Industri. Karna produk yang dihasilkan adalah produk yang diolah dirumah pemilik bukan di pabrik
2. Tujuan
Tujuan mendirikan usaha ini adalah:
a. Bisa menerapkap ilmu yang didapat
b. Kesejahteraan ekonomi
c. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
3. Struktur organisasi dalam perusahaan
a. Fatimah sebagai pemilik
b. Hendi sebagai pelaksana bisnis
Untuk selebihnya belum ada. Karna belum dapat karyawan yang pas.
C. Analii pasar
1. Produk yang dihasilkan berupa antara lain:
a. Bubur pedas
b. Keripik pisang, talas, sukun dengan berbagai macam rasa
c. Sagon telur
d. Stik reko
e. Ikan asing
f. Ikan teri
2. Target pasar yang dituju
Untuk kota Pontianak sendiri, sudah banyak Swalayan atau depertemenstore yang menjadi pelnggan produk ini Fatimah ini antara lain:
- Mitra mart
- Mitra anda
- Kaisar
- Ligo mitra
- Toko buah
- Dan mini market yang ada dipontianak
Untuk hypermart dan carefure sendiri, ibu Fatimah hanya tinggal menunggu izin dari BPOM, dan dari MUI.
3. Analisis SWOT
Kekuatan/ Strengths
1. Lokasi dekat dengan bahan baku.
2. Bahan baku tidak mudah habis
3. Tidak banyak karyawan
4. Mudah pengontrolan5. Kelemahan/ Weaknesses
1. Pembukuan
2. Manajemen
3. Publikasi
4. Belum punya lokasi khusus.
Peluang/ Opportunies
1. Adanya surat izin dinas kesehatan
2. Proses terdaftar di BPOM, MUI
3. Banyak relasi dari incubator bisnis Strategi Streng Opportunies:
1. Karna banyaknya relasi, dan adanya surat ini usaha dari dinas kesehatan sehingga membuka peluang ekspansi bisnis yang lebih baik. Strategi WO:
1.
Ancaman/ Treaths
1. Belom bisa memanfaatkan IT untuk memperluas jaringan pemasaran
2. Persaingan ketat
3. Ada bahan baku yang sifatnya musiman
4. Strategi ST:
Strategi WT:
1.
D. Rencana operasi
1. Pelaksanaan bisnis ini dimulai dengan promosi secara lansung ke orang perorang atau face to face, mengenalkan produknya sehingga sasaran yang dituju tertarik dengan mendengar argument dari pihak pemasar. Begitu juga ketika menawarkan ke swalayan sehingga bisa lolos masuk di swalayan tersebut.
2. Ibu Fatimah mengedepankan inovasi dan kreatifitas. Agar design produknya menarik ibu Fatimah datang kepasar dimana pasar itu terdpaat berbagaimacam jenis alat untuk kripik, dan disesuaikan dengan bentuk yang unik, dan selalu menemukan inovasi untuk bentuk kripiknya.
3. Untuk distribusi ibu Fatimah mengantarkan sendiri barang barang yang akan dimasukkan ke swalayan atau mini market yang akan dituju dengan cara diantar dan dijemput.
4. Untuk menciptakan sebuah produk ibu Fatimah menggunakan alat manual saja. Tidak ada alat pembantu dari tenaga mesin atau teknologi lainnya.
E. Rencana pemasran
Pasaran yang digunakan oleh ibu Fatimah ada dua strategi:
- Pemasaran secara langsung: yaitu dengan mendatangi para pelanggan dan mengantarakan pesanan.
- Pemasaran tidak lansung
F. Rencana SDA dan SDM
1. Tanah merupakan salah satu modal dari suatu produksi, oleh karna itu karna Pontianak selatan, yang menjadi lokasi produksi merupakan lahan pertanian yang subur, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku yang diperlukan. Tidak lagi tergantung pada lokasi lain, dan juga dapat membantu para petani agar tidak bersusah payah menjualnya kepasar, dan mendapatkan harga yang sama dengan harga pasar.
Untuk penempatan karyawan tidaklah begitu sulit, karna karyawan ibu Fatimah ini adalah ibu rumah tangga yang sudah terampil dalam mengolah bahan baku, karna ibu Fatimah seacara langsung memberikan pelatihan otodidak kepada keryawannya.
2. Untuk job description
G. Rencana keuangan
H. Analisis dampak lingkungan.
Ditinjau dari lingkungan yang ada di Jalan Sungai selamat lokasi usaha ini berdiri, merupakan pemukinan padat penduduk. Sejauh usaha ini berjalan, untuk AMDAL tidak ada pencemaran lingkungan, karna tidak ada limbah berbahaya yang dihasilkan. Bahkan limbah yang dihasilkan bisa dijadikan pupuk kompos yang akan memberikan manfaat bagi tanaman. Dan memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat sekitar yang diantaranya:
- Pemanfaatan limbah sebagi kompos
- Adanya lapangan pekerjaan
- Memberikan contoh kepada masyarakat sekitar, bahwa kita tidak hanya menjadi konsumsi bahkan kita bisa menjadi produsen
Risiko yang bisa saja terjadi: persaingan yang ketat, para petani berlomba untuk menanam bahan baku yang disediakan sehingga bisa saja terjadi kecemburuan social.
Solusinya bisa diatasi dengan: perkembangan usaha, dengan demikian terjadinya risiko cemburu social akan terminimalisir, dan juga harus tetap menjaga mutu dan kualitas.
I. Rencana pegembangan usaha
J. Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar