Rabu, 10 April 2013

BAB YANG HILANG

KO-OPTASI BANK ISLAM Apakah kita pernah berpikir muslim mayoritas ternyata tidak menjamin akan menerimaan hukum hukum syariat. Perlu kita ketahui bahwasannya pertumbuhan masyarakat muslim di Indonesia sangatlah besar mencapai angka 90% persen dari jumlah populasi. Tidak dipungkiri ketika kita berkaca pada sejarah di masa pemerintahan presiden Soeharto peran pemimpin Islam tidak memilik peran penting dalam pemerintahan. Setelah adanya oposisi Islam ada sedikit celah yang dibuka dari keran yang selama ini ditutup rapat oleh Soehato karna untuk mendapat dukungan dari oposisi Islam sebagai usaha tidak tergesernya jabatan yang sedang dipegang. Pada saat itu peluang para cendikiawa lebih lebar terbuka dengan restunya dari sang pemimpin sedikit demi sedikit para pemimpin muslim masuk dan dibentuklah Ikatan Cendikianwan Muslim Indonesia (ICMI) yang oleh B.J Habibie yang kemudian menggantikan Soeharto sebagai presiden pasca penggulingan kekuasaan Soeharto pada tahun 1998 yang kita kenal dengan krisis moneter yang melanda Indonesia. Setelah terbentuknya ICMI Soeharto pun menjadi patron Perbankan Islam. Setelah Majlis Ulama Indoensia terbentuk maka MUI mempunyai otoritas muslim tertinggi negara, memutuskan pada agustus tahun 1990 bahwa sistem perbankan yang bebas bunga harus didirikan, bahkan Soeharto sendiri yang menjadi pemimpin dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, memberikan pinjaman bebas bunga kepada MUI untuk deposit awal beridirinya Bank Muamalat Indonesia bebas bunga. Pada awal pembukaan Bank Muamalat tahun 1992 Soeharto menawarkan istana kepresidenannya yang terletak di Bogor Jawa Barat untuk tempat penjualan saham kepada Publik. Pada waktu itu Bank Muamalat Indoensia memiliki saham sebesar 106Milyar rupiah, dengan jumlah sebesar itu Bank Muamalat Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan bank bank yang ada di Indonesia pada saat itu. Bank Muamalat Indonesia menjadi teladan/motivasi bagi perkembangan sektor keungan Islam di Indonesia. Sehingga pada tahun 1994 MUI dan ICMI meluncurkan perusahaan asuransi Islam pertama dengan nama Syarikat Takaful.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar